sejarah meubel jepara jawa tengah Indonesia - http://indomebel.mywibes.com/index?__xtblog_entry=11148447&__xtblog_block_id=1


www.indomebel.mywibes.com

[ 20-04-2024] - [ 06:32 ]

GalleryAbout me
BelanjaTipsContactCategoriesPatner
Product
12»


Tips dan Info Mebel Terkini

Tags: info, tips

sejarah meubel jepara jawa tengah Indonesia

sejarah mebel jepara
Mebel Jepara telah menjadi profil industri yang dinamis.Jepara kini, 2016, memiliki sekitar 12.000 rumah industri dan 200 eksportir . Tiap pengrajin memiliki 5-15 tukang pengrajin. Jepara memang bukan satu-satunya kota yang memproduksi furniture. Tapi tidak ada kota yang melebih Jepara dalam jumlah pengrajin dan pengusaha mebel. Di Jepara terdapat showroom terpanjang di dunia. Bukan satu showroom, tetapi banyak showroom berderet-deret sepanjang 20 KM di jalan Senenan –Tahunan –Pecangaan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
- Riwayat Furniture Jepara Pada zaman dahulu kala hiduplah pengukir dan pelukis pada zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, Jawa Timur. Pengukir itu bernama Prabangkara atau disebut juga dengan Joko Sungging. Raja Brawijaya ingin mempunyai lukisan istrinya dalam keadaan tanpa busana. Ini wujud rasa cinta sang raja. Dipanggillah ahli ukir dan lukis Prabangkara itu untuk mewujudkan keinginan Raja. Prabangkara mendapatkan tugas yang mustahil: melukis istri raja tanpa busana tetapi tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Harus melalui imajinasi saja. Prabangkara melaksanakan tugas tersebut. Dan selesai tugasnya dengan sempurna. Tiba-tiba seekor cecak buang tinja dan mengenai lukisan tersebut. Sehingga lukisan permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Harus melalui imajinasi saja. Prabangkara melaksanakan tugas tersebut. Dan selesai tugasnya dengan sempurna. Tiba-tiba seekor cecak buang tinja dan mengenai lukisan tersebut. Sehingga lukisan permaisuri tersebut punya tahi lalat. Raja gembira dengan hasil karya Prabangkara tersebut. Dilihatnya dengan detail gambar lukisan tersebut. Dan begitu dia melihat tahi lalat. Raja murka. Dia menuduh Prabangkara melihat langsung permaisuri tanpa busana. Karena lokasi tahi lalat persis seperti kenyataan. Raja cemburu dan menghukum Prabangkara dengan mengikatnya di layang-layang, kemudian menerbangkannya. Layang-layang itu terbang hingga ke Belakang Gunung di Jepara dan mendarat di Belakang Gunung itu. Belakang Gunung itu kini bernama Mulyoharjo di Jepara. Kemudian Prabangkara mengajarkan ilmu mengukir kepada warga Jepara pada waktu itu dan kemahiran ukir warga Jepara bertahan dan lestari hingga sekarang.
Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE









Patner

Pesan : » Sms:

Phone : » Call

Vcard » Vcard

Mail: »

[Dekstop ] [ Mobile]

Polly po-cket